Kamis, 25 Juni 2015

Kebiasaan Buruk Saat Makan

KEBIASAAN BURUK SAAT MAKAN


          Makan, merupakan salah satu kebutuhan Primer Manusia. Fungsi dari makan sendiri adalah untuk mengisi kembali energi yang sudah kita gunakan dalam gerak anaerobik ataupun aerobik. Tapi yang kali ini gua bahas bukan tentang fakta-fakta makan, resep rahasia, atau tips memilih-milih makanan sesuai kepribadian. Tapi gua ingin membahas tentang kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa dilakukan orang saat makan, dan tentunya, perilaku yang gua bakal jabarin jelas merupakan hal yang tidak sopan atau tidak mengenakan bagi orang lain, jadi jangan ditiru ya... Tapi bagi kalian yang merasa sudah terlanjur melakukan hal-hal tersebut, jangan tersinggung, anggap aja ini black humor atau black advice yang membuat kalian terhibur tetapi sekaligus menegur kalian. 

1. Kaki Goyang saat makan
           Kaki Goyang atau dalam bahasa kampung gua disebut Leg-Vibrate. Kebiasaan buruk yang satu ini jelas mengganggu disaat kita lagi asik-asik makan dan tiba-tiba makanan kita bergetar dan menyulitkan kita buat menyendok makanan tersebut, belum lagi kalo makanannya berkuah, bisa tumpah-tumpah. Sejujurnya, aku kadang suka tidak sadar kalo ternyata kaki aku juga suka getar atau goyang sendiri kayak orang ngejahit. Karena itu, setiap kali aku makan, kaki aku suka dipukul sama ortu aku kalo kakinya bergetar karena membuat gempa 0,5 skala richter di area meja makan aku hehehe.
           Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi kalian yang suka melakukan Leg-Vibrate, harap perlahan-lahan dihentikan, karena ternyata kebiasaan yang biasanya secara tidak sadar kita lakukan itu mengganggu orang lain.


2. Mengambil makanan menggunakan alat makan sendiri

           
          Mungkin untuk kebiasaan buruk yang satu ini menjadi hal yang tidak terlalu diperhatikan. Tapi jujur, aku suka ngerasa canggung saat melihat seseorang mengambil makanan yang ada di piring besar untuk ditaruh di piring makannya menggunakan sendoknya sendiri, bukan dengan sendok yang sudah disediakan di piringnya, lebih lagi kalo diambilnya pakai tangan.
           Tapi, untuk beberapa kasus seperti makan bersama keluarga atau maka bersama teman yang sudah sangat dekat, hal berikut mungkin tampak biasa dan tidak dipandang tidak sopan oleh orang lain. Tapi berbeda apabila kita makan bersama tamu, atau orang lain yang mungkin jarang kita temui, pasti tidak sopan dong kalo kita mengambil makanan dengan sendok yang sama yang kita masukin ke mulut? Jadi, menurut aku kebiasaan seperti ini harap pelan-pelan dihilangkan ya... hehehe


3. Makan sambil Ingusan

          Kebiasaan buruk di peringkat 7 ini mungkin lebih cenderung menjijikan dari pada mengganggu. Tapi, siapa yang tahan saat melihat orang makan dengan ingus yang meler-meler naik-turun encer-kentel gitu? 
          Sudah jelas kalo kebiasaan yang satu ini perlu dihilangkan. Karena jelas dapat membuat selera makan seseorang hilang, kemudian suara sraatt-sroott-sraatt-sroott itu jelas mengganggu saat kita makan, belum lagi kalo ingusnya jatoh di makanannya, kalo jatuh di makanan kering mungkin masih bisa dibuang atau dilap ingusnya. Tapi kalo jatuh di cream soup? atau di sup jagung? atau sup asparagus? Jijik banget kan?
           Lantas, bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk ini? Kan ada motto lebih baik mencegah dari pada mengobati, berarti lebih baik kita cegah hal-hal yang bisa membuat kita beringus saat makan. Hal apa sajakah itu? Hal yang sering membuat kita beringus pertama adalah Makan pedas, kemudian makanan panas, lalu makanan yang super dingin. Jadi bagi kalian yang tidak tahan pedas, panas maupun dingin, jangan dipaksain makan deh dari pada entar ingusan. Terus, gimana kalo posisinya lagi pilek? Kalo seandainya saat kalian makan sudah banyak ingus yang ngumpul diunjuk tanduk dan siap untuk dikeluarkan, jangan ditarik lagi alias dihirup, suara sraatt-sroott-sraatt-sroott yang ditimbulkan itulah yang bakal membuat orang lain risih. Jadi, lebih baik ambil tisu kemudian pergi beranjak dari meja makan dan keluarkanlah ingus kalian dengan damai, kalo seandainya tidak ada tempat yang tepat buat buang ingus kalian, maka terpaksa kalian harus ngomong ke orang yang sedang makan itu kalo kalian mau buang ingus.


4. Ngomong Kotor saat makan

           Nah kalo kebiasaan yang satu ini merupakan kebiasaan yang paling menyebalkan dan paling ampuh dalam menhilangkan nafsu makan seseorang. Kalian bisa bayangin kan saat kalian lagi makan es krim coklat dan tiba-tiba ada yang bilang saat kalian makan rengginang "Itu kerupuk ulat ya? kok kecil-kecil panjang banyak kayak gitu sih?" pasti setelah orang tersebut berkata demikian, nafsu kalian untuk makan pasti hilang kecuali kalian strong dan kemungkinan terburuknya adalah muntah.
           Aku nggak tahu bagaimana otak bisa merespon kata-kata kotor tersebut sehingga menyebabkan nafsu makan seseorang berkurang bahkan hilang. Maka, cara untuk menghadapi kebiasaan buruk ini adalah menegur orang yang melakukan hal tersebut atau kita sebagai korban yang harus menerimanya dengan membiasakan diri dengan omongan kotor mereka. Anggap saja itu cobaan yang membuat kita lebih setrong dalam masalah pangan.

5. Alat makan dan piring yang menimbulkan Bunyi

          Kebiasaan nomor 5 ini merupakan kebiasaan buruk yang paling ribut. Entah mungkin orang yang melakukan kebiasaan ini sudah terinfeksi virus tukang bakso atau karena orang tersebut adalah pemain kolintang, tetapi jelas bunyi yang dihasilkan antara sendok atau garpu dengan piring akan memekakan telinga. Mungkin orang-orang yang melakukan kebiasaan ini mendapat sensasi layaknya drummer saat makan.
           Kebiasaan ini biasa terjadi saat orang tersebut memiliki sedikit makanan lagi di atas piringnya, sehingga saat akan menyendok makanan tersebut, gaya gesek antara sendok dengan piring lebih besar, sehingga timbulah suara ting tang tang tang. Sebenarnya kebiasaan ini bisa dihentikan pelan-pelan, dengan cara pelan-pelanlah saat menyendok makanan terutama saat makanan mulai habis.


6. Makanan Tumpah-Tumpah atau Berserakan

          Kebiasaan yang satu ini juga merupakan kebiasaan yang bisa dibilang jorok selain makan sambil ingusan. Ya sudah jelas pastinya, apabila makanan yang kita makan berserakan,jelas membuat kotor meja makan, bahkan membuat kotor dirimu sendiri. Orang lain yang melihat pun turut risih kalo makanan yang ada dipiring kalian berhamburan.
           Sebenarnya, kebiasaan ini dapat dengan mudah dihentikan kalo orang yang melakukan hal ini diberikan pelajaran tentang arti pentingnya kebersihan. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman, maka kalo kalian jorok berarti iman yang kalian punya setengah-setengah.

7. Sendawa Sembarangan
           Di peringkat 7 ada Sendawa sembarangan, kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang agak menjijikan tapi  masih bisa di toleransi karena sendawa merupakan bawaan manusia yang mengartikan bahwa banyaknya gas yang terkandung dalam perut kita. Tapi, apa sendawa itu boleh dilakukan dihadapan orang lain? Terlebih saat makan?
           Memang Sendawa merupakan hal yang jorok dan tidak sepantasnya dilakukan saat sedang makan, kecuali memang sudah tak terkendalikan. Tapi, seperti yang kita ketahui bahwa sendawa terkadang datang tiba-tiba tanpa aba-aba, sehingga kita sering sendawa secara spontanitas. Tapi sebenarnya, kamu bisa meminimalisir besarnya suara dan vibrato yang dihasilkan dari sendawa, dengan cara menutup mulut atau menutup mulutmu dengan tangan. Dan apabila kalian sudah terlanjur sendawa dihadapan orang yang sedang makan, jangan lupa meminta maaf karena mungkin suara sendawa yang elu keluarkan sudah mengganggu orang tersebut atau bau sendawa yang kalian keluarkan sangat menusuk hidung. 


8. Makan sambil Ngomong

           Di nomor 8, kebiasaan buruknya adalah makan sambil ngomong. Memang banyak akibat yang ditimbulkan saat kita ngomong pada saat makan, yaitu mengganggu konsentrasi makan seseorang, dan kalo kebetulan kalian sedang mengunyah, dan saat kalian ngomong, maka tidak menutup kemungkinan makanan yang sedang kalian kunyah akan keluar alias nyembur. Atau mungkin, saat kalian ngomong sambil mengunyah, wajar aja kalo kalian bakal keselek. Jadi Makan Sambil ngomong, terutama saat mengunyah merupakan hal yang harus dihindari.
             Banyak orang yang mengeluh dengan kebiasaan ini karena terjadinya akibat-akibat yang sudah aku jelasin di paragraf sebelumnya. Kita mungkin pernah mendengar istilah Silentium est aureum yang artinya Diam itu emas. Prinsip ini akan tepat apabila kita menerapkannya saat makan. Maka alangkah baiknya kalo kita tidak bicara dulu saat sedang makan.
          Kebiasaan ini bisa dihentikan dengan cara mentransferkan nafsu kita untuk bicara kepada nafsu kita untuk makan, sehingga kita bisa makan lebih fokus dan lebih cepat, dan setelah makan, kita bisa melanjutkan bicara kita dengan mengembalikan nafsu yang kita gunakan untuk makan. Aku Tidak tahu cara bagaimana mentransferkan nafsu kita, tapi kalian pasti tahu sendiri caranya bagaimana bisa menahan bicara saat makan.


9. Ngecap-ngecap saat Makan
           
           Kebiasaan buruk saat makan ini adalah Ngecap-ngecap saat makan. Ngecap adalah hasil dari aktivitas mulut saat mengunyah tanpa menutup mulut dengan baik, sehingga menimbulkan suara seperti fap-fap-fap cap-cap-cap. (Menurut Wiskipedia)
           Ngecap ternyata menjadi kebiasaan buruk yang banyak dibenci oleh banyak orang karena memang merisihkan. Aku kurang tahu mengapa ngecap menjadi suatu hal yang menyebalkan dan mengganggu, tetapi, sepertinya otak memang sudah men-setting sedemikian rupa sehingga saat kita mendengar suara cap-cap-cap tersebut.
          Nah, bagi kalian yang melakukan kebiasaan buruk ini, maka sangat disarankan untuk menghentikan kebiasaan itu karena hal tersebut sangat mengganggu orang lain. Kebiasaan ini dapat dihentikan dengan cara membetulkan posisi mulut kalian saat mengunyah dengan benar. Berikut adalah posisi mengunyah tanpa ngecap,
1. Usahakan mengunyah selama 33 kali persatu suapan.
2. Kunyah makan dengan menggunakan gigi geraham (gigi bagian belakang)
3. Tutup mulut pada saat sedang mengunyah dan bukalah mulut saat kalian sudah menelan makanan tersebut.
4. Lakukan hal tersebut secara perlahan tapi jangan terlalu lambat dan santai.
           Setelah melakukan, dijamin 80% kebiasaan ngecap-ngecap kalian akan hilang. Jadi kalian para ngecapers, semoga sukses dalam menghilang kebiasaan buruk ini.

7 Kebiasaan Sehat Di Pagi Hari

7 KEBIASAAN SEHAT DI PAGI HARI


Menerapkan gaya hidup sehat di pagi hari bisa berdampak positif bagi tubuh secara keseluruhan. Kebiasaan-kebiasaan sehat yang kita lakukan setiap pagi secara tidak langsung akan memberikan energi positif bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari. Sarapan pagi adalah salah satu kebiasaan sehat yang harus kita terapkan. Sebaliknya, bangun tidur kesiangan adalah kebiasaan tidak sehat yang harus segera kita tinggalkan. 
Berikut ini adalah kebiasaan sehat di pagi hari yang harus kita terapkan ;
1. Bangun lebih awal
Bangun tidur lebih awal dari orang kebanyakan merupakan kebiasaan sehat yang sebaiknya kita terapkan. Dengan bangun tidur lebih awal, kita bisa memiliki banyak waktu untuk berolahraga atau sarapan tanpa harus tergesa-gesa. Jika kita bangun tidur 15 menit sebelum memulai aktivitas seperti kerja, kuliah ataupun sekolah, maka kita telah kehilangan banyak manfaat positif yang seharusnya bisa kita peroleh.

2. Minum air putih
Orang dewasa rata-rata tidur selama 6 hingga 8 jam per malam. Selama kurun waktu tersebut, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan. Minum air putih harus menjadi salah satu prioritas utama yang sebaiknya kita lakukan di pagi hari setelah bangun tidur. Minum air putih bermanfaat untuk membuang racun dalam tubuh
.

3. Minum air lemon hangat dan madu
Sebagian orang sering merasakan ketidaknyamanan pada bagian perut di pagi hari. Untuk mengatasinya, minumlah air lemon hangat yang dicampur madu. Minuman tersebut bisa menjadi obat sembelit dan menjaga kesehatan usus kita.

4. Olahraga
Manfaatkan waktu di pagi hari untuk jogging, bersepeda atau olahraga ringan lainnya. Berolahraga di pagi hari akan menjaga tubuh kita tetap bugar dan membantu meningkatkan konsentrasi saat bekerja.

5. Mandi
Mandi di pagi hari sesaat setelah bangun tidur dinilai sangat efektif untuk mengusir rasa kantuk dan membuat tubuh menjadi segar. Hal ini akan lebih baik lagi jika kita mandi dengan air dingin, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa mandi dengan air dingin dapat membangunkan syaraf-syaraf di tubuh dan
memperlancar aliran darah.

6. Minum jus
Jangan memulai hari dengan minuman berkafein seperti teh atau kopi. Minuman berkafein memang merangsang otak, namun tidak berdampak signifikan bagi tubuh kita. Sebagai gantinya, minumlah jus jeruk.

7. Sarapan pagi Sarapan pagi akan membuat tubuh menjadi lebih berenergi dan membantu meningkatkan memori otak kita. Sarapan pagi sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas kita sepanjang hari. Oleh sebab itu jangan pernah sekali-kali melewatkan sarapan pagi. Namun demikian, kita tetap dianjurkan untuk memilih makanan-makanan yang sehat seperti makanan kaya serat dan karbohidrat kompleks.

Kebiasaan Mengigit Kuku

KEBIASAAN MENGIGIT KUKU


Beberapa orang mungkin suka menggigit kuku karena alasan bosan, cemas, stres atau perilaku kompulsif (kebiasaan yang berulang-ulang). Tapi kebiasaan menggigit kuku ternyata bisa membahayakan kesehatan.

Menurut studi Operant Learning Principles Applied to Nail Biting yang dilakukan oleh Terry M. McClanahan, kebiasaan menggigit kuku terjadi 28-33 persen pada anak-anak usia 7-10 tahun, 44 persen remaja, 19-29 persen dewasa muda dan 5 persen pada dewasa tua.

Kadang-kadang kebiasaan menggigit kuku juga dikenal sebagai onychophagia [onycho = kuku - phagia = makan,jadi sebenarnya artinya adalah makan kuku], yang harus dirawat oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan mental, karena sering kali kebiasaan ini dapat merusak.

Tangan dan kuku merupakan sarang kuman, bakteri, virus atau jamur. Oleh karena itu, kebiasaan menggigit kuku harus segera dihentikan karena kebiasaan buruk ini dapat membahayakan kesehatan.

Berikut bahaya yang ditimbulkan akibat kebiasaan buruk menggigit kuku:

1. Infeksi

Menggigit kuku dapat menyebabkan infeksi kulit di sekitar kuku, yang dikenal sebagai paronychia. Hal ini terjadi karena pelindung antara kuku dan lipatan kuku pecah karena lembab. Organisme kemudian bisa masuk ke celah kuku, yang mengakibatkan infeksi bakteri atau jamur di jari. Paronychia dapat akut atau kronis. Gejalanya termasuk rasa sakit, nyeri, peradangan dan pembengkakan jari.

2. Bakteri atau virus

Kebiasaan menggigit kuku yang dilakukan secara konstan dapat menyebabkan bakteri atau virus menyebar dari kuku dan jari ke jari lainnya, atau ke bibir dan mulut. Ketika jari terus menerus basah karena air liur, hal ini dapat menyebabkan infeksi ragi di kuku dan herpes oral. Bakteri dan virus juga dapat menyebabkan kuku dan dasar celah-celah kecil kuku melemah. Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan jari menjadi bengkak bahkan berdarah, dimana bakteri melakukan perjalanan menuju aliran darah.

3. Masalah pada gigi

Masalah oral yang ditimbulkan karena menggigit kuku seperti gingivitis (radang gusi) dan kerusakan gigi. Gigi depan rentan menjadi pecah, retak atau aus karena menggigit kuku. Menggigit kuku menyebabkan akar gigi menjadi pendek atau yang dikenal dengan resorpsi akar, yang juga dapat berkembang dan menyebabkan gigi rontok. Selain itu, menggigit kuku juga dapat memotong gusi, dan memungkinkan bakteri memasuki luka.

4. Kutil

Menggigit kuku dapat menyebabkan kutil kuku, kasar dan kuku tumbuh keras di bawah dan di sekitar kuku tersebut. Kutil ini sulit  untuk disembuhkan karena lokasi mereka yang ada di sekitar kuku. Kutil dapat merusak pertumbuhan kuku dan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kutil subungual atau periungual yang dibentuk di bawah kuku adalah tumor jinak. Tetapi jika tidak diobati, mereka dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jari lainnya.
Kulit periungual yang tinggi dan tidak merata, dapat menyebabkan permukaan tangan terkelupas dan kasar. Kutil ini dapat merusak kuku dengan mengangkatnya dari kulit atau menyebabkan kuku terlepas sebagian. Kutil dapat dihilangkan dengan obat yang diresepkan, prosedur bedah, dengan pembekuan, membakar atau pengobatan laser.

Nah, sebelum semua hal di atas terjadi sama kamu, segeralah hentikan kebiasaan menggigit kuku, yang selain merusak keindahan kuku, juga dapat membahayakan kesehatanmu.



Kebiasaan Mahasiswa Yang Perlu Dihindari

 KEBIASAAN MAHASISWA YANG PERLU DIHINDARI


Definisi Mahasiswa
             Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.
          Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.
Peran dan Fungsi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya:
1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
2. Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan
3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.
4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.
5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan 
    sosial yg dilakukan masyarakat.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu :
- Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
- Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
- Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.
Dari peran dan fungsi yang mulia banyak mahasiswa yang mempunyai kebiasaan buruk, yaitu seperti 7 dibawah ini:

1. Kebiasaan cabut kuliah

hal ini bisa disebabkan banyak hal seperti ada keperluan mendadak, malas kuliah karena dosennya ga enak, capek, dll.
2.Titip absen
hal ini karena ada beberapa dosen yang melakukan penilaian melalui absensi dan juga disebabkan mahasiswa takut tidak lulus suatu mata kuliah karena rata2 di perguruan tinggi mematok standar absensi 75% per mata kuliah.
3. Ke kampus cuma buat mejeng
bagi mahasiswa yang jomblo an jomblowati tentu kampus adalah tempat yang tepat tuk mencari kecengan dan sekalian tebar pesona.
4.Demonstrasi ga jelas
demonstrasi memang terkenal sebagai gerakan mahasiswa tuk membela kebenaran terutama tuk menentang pemerintah yang tidak baik, tapi dibalim niat baik itu banyak mahasiswa yang ikut demo cuma buat gaya-gayaan aja dan parahnya lagi banyak yang ga tw inti dari kelompok itu berdemo menuntut apa dan malah yang berakhir sebagai provokator dan demo tersebut berakkhir anarkis.
5. Nipu ortu alasan beli buku
mahasiswa memank butuh banyak buku tp ga setiap hari juga mereka beli buku dan banyak mahasiswa yang minta ortunya uang buat beli buku tp endingnya buat bayarin bokin nontron atau buat nongkrong.
6. Tidur dikelas
tidur itu hal yang baik tp bila tidur dikelas tentu tidak baik, banyak alasan mahasiswa tidur dikelas, seperti ngantuk, dosennya bosenin, pusing kuliah susah,dll.
7. Kalo malam kerjanya nongkrong
mahasiswa jaman sekarang ga gaul gitu loh kalo ga nongkrong di kafe, tapi kalo nongkrong dikafe sampai pagi endingnya besoknya ga akan bisa kuliah deh. selain itu habis-habisin duit ortu.

Bahaya Makan Mie Dengan Nasi

BAHAYA MAKAN MIE DENGAN NASI 


          Makan mie dengan nasi sangat tidak baik bagi tubuh kita. Karena kalau kita telisik lebih jauh, mie merupakan makanan dengan banyak mengandung karbohidrat. Dan Nasi juga mengandung karbohidrat. Sedangkan tubuh kita juga perlu asupan protein, lemak baik,  mineral dll. Jadi jangan asal makanan itu enak saja, tapi juga harus memperhatikan kecukupan gizi yang lainnya juga.
          Mengkonsumsi nasi putih dengan mie instan menghasilkan kurang lebih sekitarn 750.000 kalori perporsi. Hal ini tidak baik bagi tubuh kita, apalagi yang sedang melaksanakan program diet. Secara normalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita di cerna akan menjadi gula dan akan menyebabkan pankreas kita menghasilkan hormon insulin. Jika kita makannya banyak dan kalorinya tinggi maka hormon insulinnya juga akan melonjak tinggi dan hal ini tidak baik, karena akan mengakibatkan pankreas kita overload atau mengalami "kelelahan" dan berakibat kerrusakan pankreas kemudian timbullah penyakit diabetes atau penyakit kencing manis.

Jadi bisa disimpulkan bahwa "bahaya makan mie dengan nasi mengakibatkan penyakit kencing manis". 

          Walaupun Anda diet lemak dan protein tetapi Anda malas untuk olahraga dan beraktifitas, maka karbohidrat ini akan dipecah lagi menjadi lemak. Penumpukan lemak ini tidak hanya dihati, jika lemak yang jahat akan diproses (metabolisme) di sistem pencernaan dan akan dikirim ke hati. Nah jika lemak yang baik yang diproses kemudian di kirim kembali ke hati mungkin tidak masalah, nah bagaimana kalau lemak yahat yang diproses dan kemudian dikirim kembali ke hati? tentunya menjadi sesuatu yang tidak sehat bagi hati kita.
          Selain itu, bahaya makan mie dengan mie instan adalah akan mengakibatkan obesitas. Jika ukuran lingkar perut lebih dari setengah tinggi badan akan memicu berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit diabetes melitus atau kencing manis.
          Nah, walaupun kebiasaan makan mie instan dengan nasi ini kelihatannya sederhana, sebaiknya mulai diubah kebiasaan ini karena tidak baik bagi tubuh kita. Saran saya adalah lengkapi konsumsi karbohidrat dengan protein, lemak baik, vitamin dan mineral yang cukup.

Pernikahan Adat Betawi

PERNIKAHAN ADAT BETAWI



Tahapan dalam Rangkaian Upacara Pernikahan Adat Betawi

1. Ngedelengin
Untuk sampai ke jenjang pernikahan, sepasang muda-mudi betawi (sekarang) biasanya melalui tingkat pacaran yang disebut berukan. Masa ini dapat diketahui oleh orangtua kedua belah pihak, tetapi tidak asing kalau orangtua kedua belah pihak tidak mengetahui anaknya sedang pacaran.

Sistem pernikahan pada masyarakat Betawi pada dasarnya mengikuti hukum Islam, kepada siapa mereka boleh atau dilarang mengadakan hubungan perkawinan. Dalam mencari jodoh, baik pemuda maupun pemudi betawi bebas memilih teman hidup mereka sendiri. Karena kesempatan untuk bertemu dengan calon kawan hidup itu tidak terbatas dalam desanya, maka banyak perkawinan pemuda pemudi desa betawi terjadi dengan orang dari lain desa. Namun demikian, persetujuan orangtua kedua belah pihak sangat penting, karena orangtualah yang akan membantu terlaksanakannya pernikahan tersebut.

Biasanya prosedur yang ditempuh sebelum terlaksananya pernikahan adat adalah dengan perkenalan langsung antara pemuda dan pemudi. Bila sudah ada kecocokan, orangtua pemuda lalu melamar ke orangtua si gadis. Masa perkenalan antara pria dan wanita pada budaya Betawi zaman dulu tidak berlangsung begitu saja atau terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi, diperlukan Mak Comblang seperti Encing atau Encang (Paman dan bibi) yang akan mengenalkan kedua belah pihak.

Istilah lain yang juga dikenal dalam masa perkenalan sebelum pernikahan dalam adat Betawi adalah ngedelengin. Dulu, di daerah tertentu ada kebiasaan menggantungkan sepasang ikan bandeng di depan rumah seorang gadis bila si gadis ada yang naksir. Pekerjaan menggantung ikan bandeng ini dilakukan oleh Mak Comblang atas permintaan orangtua si pemuda. Hal ini merupakan awal dari tugas dan pekerjaan ngedelengin.

Ngedelengin bisa dilakukan siapa saja termasuk si jejaka sendiri. Pada sebuah keriaan atau pesta perkawinan biasanya ada malem mangkat. Keriaan seperti ini melibatkan partisipasi pemuda. Di sinilah ajang tempat bertemu dan saling kenalan antara pemuda dan pemudi. Ngedelengin juga bisa dilakukan oleh orangtua walaupun hanya pada tahap awalnya saja.

Setelah menemukan calon yang disukai, kemudian Mak Comblang mengunjungi rumah si gadis. Setelah melalui obrolan dengan orangtua si gadis, kemudian Mak Comblang memberikan uang sembe (angpaw) kepada si gadis. Kemudian setelah ada kecocokan, sampailah pada penentuan ngelamar. Pada saat itu Mak Comblang menjadi juru bicara perihal kapan dan apa saja yang akan menjadi bawaan ngelamar.


2. Nglamar

Bagi orang Betawi, ngelamar adalah pernyataan dan permintaan resmi dari pihak keluarga laki-laki (calon tuan mantu) untuk melamar wanita (calon none mantu) kepada pihak keluarga wanita. Ketika itu juga keluarga pihak laki-laki mendapat jawaban persetujuan atau penolakan atas maksud tersebut. Pada saat melamar itu, ditentukan pula persyaratan untuk menikah, di antaranya mempelai wanita harus sudah tamat membaca Al Quran. Yang harus dipersiapkan dalam ngelamar ini adalah:


1. Sirih lamaran
2. Pisang raja
3. Roti tawar
4. Hadiah Pelengkap
5. Para utusan yang tediri atas: Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua dari calon tuan mantu terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak.


3. Bawa tande putus

Tanda putus bisa berupa apa saja. Tetapi biasanya pelamar dalam adat betawi memberikan bentuk cincin belah rotan sebagai tanda putus. Tande putus artinya bahwa none calon mantu telah terikat dan tidak lagi dapat diganggu gugat oleh pihak lain walaupun pelaksanaan tande putus dilakukan jauh sebelum pelaksanaan acara akad nikah.

Masyarakat Betawi biasanya melaksanakan acara ngelamar pada hari Rabu dan acara bawa tande putus dilakukan hari yang sama seminggu sesudahnya. Pada acara ini utusan yang datang menemui keluarga calon none mantu adalah orang-orang dari keluarga yang sudah ditunjuk dan diberi kepercayaan. Pada acara ini dibicarakan:

1. apa cingkrem (mahar) yang diminta
2. nilai uang yang diperlukan untuk resepsi pernikahan
3. apa kekudang yang diminta

4. pelangke atau pelangkah kalau ada abang atau empok yanng dilangkahi
5. berapa lama pesta dilaksanakan
6. berapa perangkat pakaian upacara perkawinan yang digunakan calon none mantu pada acara resepsi
7. siapa dan berapa banyak undangan.

4. Akad Nikah

Sebelum diadakan akad nikah secara adat, terlebih dahulu harus dilakukan rangkaian pra-akad nikah yang terdiri dari:

1. Masa dipiare, yaitu masa calon none mantu dipelihara oleh tukang piara atau tukang rias. Masa piara ini dimaksudkan untuk mengontrol kegiatan, kesehatan, dan memelihara kecantikan calon none mantu untuk menghadapi hari akad nikah nanti.
2. Acara mandiin calon pengatin wanita yang dilakukan sehari sebelum akad nikah. Biasanya, sebelum acara siraman dimulai, mempelai wanita dipingit dulu selama sebulan oleh dukun manten atau tukang kembang. Pada masa pingitan itu, mempelai wanita akan dilulur dan berpuasa selama seminggu agar pernikahannya kelak berjalan lancar.
3. Acara tangas atau acara kum. Acara ini identik dengan mandi uap yang tujuanya untuk membersihkan bekas-bekas atau sisa-sisa lulur yang masih tertinggal. Pada prosesi itu, mempelai wanita duduk di atas bangku yang di bawahnya terdapat air godokan rempah-rempah atau akar pohon Betawi. Hal tersebut dilakukan selama 30 menit sampai mempelai wanita mengeluarkan keringat yang memiliki wangi rempah, dan wajahnya pun menjadi lebih cantik dari biasanya.
4. Acara ngerik atau malem pacar. Dilakukan prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong dengan menggunakan uang logam yang diapit lalu digunting. Selanjutnya melakukan malam pacar, di mana mempelai memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar.

Setelah rangkaian tersebut dilaksanakan, masuklah pada pelaksanaan akad nikah. Pada saat ini, calon tuan mantu berangkat menunju rumah calon none mantu dengan membawa rombongannya yang disebut rudat. Pada prosesi akad nikah, mempelai pria dan keluarganya mendatangi kediaman mempelai wanita dengan menggunakan andong atau delman hias. Kedatangan mempelai pria dan keluarganya tersebut ditandai dengan petasan sebagai sambutan atas kedatangan mereka. Barang yang dibawa pada akad nikah tersebut antara lain:

1. sirih nanas lamaran
2. sirih nanas hiasan
3. mas kawin
4. miniatur masjid yang berisi uang belanja
5. sepasang roti buaya
6. sie atau kotak berornamen Cina untuk tempat sayur dan telor asin
7. jung atau perahu cina yang menggambarkan arungan bahtera rumah tangga
8. hadiah pelengkap
9. kue penganten
10. kekudang artinya suatu barang atau makanan atau apa saja yang sangat disenangi oleh none calon mantu sejak kecil sampai dewasa

Pada prosesi ini mempelai pria betawi tidak boleh sembarangan memasuki kediaman mempelai wanita. Maka, kedua belah pihak memiliki jagoan-jagoan untuk bertanding, yang dalam upacara adat dinamakan “Buka Palang Pintu”. Pada prosesi tersebut, terjadi dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan ayat-ayat Al Quran. Semua itu merupakan syarat di mana akhirnya mempelai pria diperbolehkan masuk untuk menemui orang tua mempelai wanita.

Pada saat akad nikah, mempelai wanita Betawi memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Kemudian pada dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit yang menandakan bahwa ia masih gadis saat menikah.

Sementara itu, mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, hem, jas, serta kopiah, ditambah baju gamis berupa jubah Arab yang dipakai saat resepsi dimulai. Jubah, baju gamis, dan selendang yang memanjang dari kiri ke kanan serta topi model Alpie menjadi tanda haraan agar rumah tangga selalu rukun dan damai.

Setelah upacara pemberian seserahan dan akad nikah, mempelai pria membuka cadar yang menutupi wajah pengantin wanita untuk memastikan apakah benar pengantin tersebut adalah dambaan hatinya atau wanita pilihannya. Kemudian mempelai wanita mencium tangan mempelai pria. Selanjutnya, keduanya diperbolehkan duduk bersanding di pelaminan (puade). Pada saat inilah dimulai rangkaian acara yang dkenal dengan acara kebesaran. Adapun upacara tersebut ditandai dengan tarian kembang Jakarta untuk menghibur kedua mempelai, lalu disusul dengan pembacaan doa yang berisi wejangan untuk kedua mempelai dan keluarga kedua belah pihak yang tengah berbahagia.

5. Acare Negor

Sehari setelah akad nikah, Tuan Penganten diperbolehkan nginep di rumah None Penganten. Meskipun nginep, Tuan Penganten tidak diperbolehkan untuk kumpul sebagaimana layaknya suami-istri. None penganten harus mampu memperthankan kesuciannya selama mungkin. Bahkan untuk melayani berbicara pun, None penganten harus menjaga gengsi dan jual mahal. Meski begitu, kewajibannya sebagai istri harus dijalankan dengan baik seperti melayani suami untuk makan, minum, dan menyiapkan peralatan mandi.

Untuk menghadapi sikap none penganten tersebut, tuan penganten menggunakan strategi yaitu dengan mengungkapkan kata-kata yang indah dan juga memberikan uang tegor. Uang tegor ini diberikan tidak secara langsung tetapi diselipkan atau diletakkan di bawah taplak meja atau di bawah tatakan gelas.

6. Pulang Tige Ari

Acara ini berlangsung setelah tuan raje muda bermalam beberapa hari di rumah none penganten. Di antara mereka telah terjalin komunikasi yang harmonis. Sebagai tanda kegembiraan dari orangtua Tuan Raje Mude bahwa anaknya memperoleh seorang gadis yang terpelihara kesuciannya, maka keluarga tuan raje mude akan mengirimkan bahan-bahan pembuat lakse penganten kepada keluarga none mantu.

Adat Menetap setelah Menikah

Dalam masyarakat dan kebudayaan Betawi, adat tidak menentukan di lingkungan mana pengantin baru itu harus tinggal menetap. Pengantin baru diberi kebebasan memilih di mana mereka akan menetap. Walaupun pada masyarakat dan kebudayaan Betawi berlaku pola menetap yang ambilokal atau utrolokal, tetapi ada kecenderungan pada pola menetap yamg matrilokal atau unorilokal dewasa ini.

Kebudayaan Makan Makanan Cepat Saji

KEBUDAYAAN MAKAN MAKANAN CEPAT SAJI



          Masyarakat yang memiliki pola makan cepat saji ala Barat diketahui beresiko tinggi menderita diabetes dan meninggal karena penyakit jantung. Hal itu terlihat dari penelitian di Singapura yang penduduknya terkenal memiliki gaya hidup bersih.
Pola makan western atau Barat itu antara lain mengasup burger, kentang goreng, atau pun steak. Dibandingkan dengan mereka yang mengasup makanan Asia, seperti mi atau dimsum, risiko orang yang mengadopsi pola makan western untuk terkena penyakit jantung tetap lebih tinggi.
Globalisasi menyebabkan makanan cepat saji ala Amerika tersebut dengan mudah ditemui di berbagai pelosk di Asia Tenggara dan Asia Timur.
          “Banyak kebudayaan menerima pola makan Barat karena itu dianggap sebagai kemajuan sebuah ekonomi. Tetapi dari perspektif kesehatan hal itu menimbulkan beban,” kata Andrew Odegaard dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Minnesota yang melakukan penelitian di Singapura.
Penelitian yang dilakukan Odegaard melibatkan 60.000 orang keturunan China di Singapura. Para partisipan studi itu diwawancara pada pertengahan tahun 1990 saat mereka berusia 45-47 tahun, lalu diulang lagi 10 tahun kemudian.
          Selama kurun waktu penelitian, 1.397 orang meninggal karena penyakit jantung dan 2.252 orang menderita diabetes melitus. Mereka yang mengasup makanan cepat saji ala Barat sekitar empat kali atau lebih dalam seminggu risiko kematiannya akibat penyakit jantung naik 80 persen.
Penelitian juga mengungkap, orang Singapura yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji itu berusia muda, berpendidikan, aktif secara fisik, dan kebanyakan tidak merokok, dibandingkan dengan mereka yang mengasup makanan tradisional.
          Menurut analisa Odegaard, sebenarnya profil konsumen makanan cepat saji di Singapura dengan Amerika Serikat hampir sama. Tetapi orang Singapura memakan fastfood sebagai simbol status dan cara untuk masuk dalam budaya Amerika. Sedangkan orang Amerika memilih fastfood karena alasan kepraktisan dan harga yang murah.
          Makanan cepat saji ala Barat pada umumnya tinggi kalori namun miskin nutrisi. Pola makan sepert itu menyebabkan kenaikan berat badan yang akan berdampak buruk bagi tekanan darah. Akibatnya orang menjadi rentan terhadap masalah hipertensi. Padahal, kegemukan dan hipertensi adalah penyumbang risiko menculnya penyakit jantung koroner.

Diskriminasi Dalam Dunia Pendidikan

DISKRIMINASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN


          Seperti yang kita tahu, dewasa ini, pendidikan sangat penting bagi masyarakat agar dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan dikemudian hari. Maka dari itu pemerintah menjalankan program wajib sekolah 9 tahun. Bahkan undang-undang pun mengatur dalam pasal 31 ayat 1 bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan.

           Tapi tetap saja, banyak diskriminasi yang terjadi dalam masalah pendidikan. Walau pemenrintah berupaya agar rakyat menengah kebawah bisa mendapat pendidikan secara gratis, namun sepertinya program tersebut belum berjalan sebagaimana mestinya. Karena dapat kita lihat, masih banyak anak-anak berkeliaran dijalan karena tidak bisa bersekolah. Banyak sekali halangan-halangan untuk mendapatkan pendidikan gratis itu. Bahkan sebagian besar sekolah gratis itu dimanfaatkan oleh anak para pejabat, dan masyarakat menengah keatas lainnya. Seolah pendidikan yang bermutu itu hanya diperuntukan bagi anak-anak orang kaya saja.


           Salah satu bentuk diskriminasi dalam pendidikan saya lihat dengan jelas ditempat adik saya menuntut ilmu. Yaitu sebuah SMA Negri di daerah Tambun Selatan. Di SMA Negri tersebut, para siswa dibedakan mennjadi tiga kelas atau kelompok, yaitu kelas WI (Wawasan Internasional), Bilingual, dan kelas Reguler. Kelas-kelas tersebut dibagi berdasarkan nilai dan iuran bulanan serta biaya lainnya. Kelas WI harus membayar iuran bulanan, maupun uang gedung jauh lebih mahal dari kelas Bilingual dan Regular. Dibawahnya, yaitu kelas Bilingual juga harus membayar sedikit lebih mahal dibanding kelas Regular.
Siswa dari kelas WI dan Bilingual, sering kali diundang untuk menghadiri beberapa acara sekolah, seperti wawancara TV, darmawisata, study tour keluar kota, dan banyak lagi. Sementara siswa kelas Reguler hampir tidak memiliki acara kecuali belajar seperti biasa. Bahkan ironisnya, seragam siswa WI, Bilingual dengan Reguler pun ikut dibedakan. Bukankah ini tidak adil bagi siswa kelas Reguler?
Memang WI dan Bilingual membayar iuran lebih mahal, dan berhak mendapat fasilitas lebih. Tetapi hal seperti itu dapat menyebabkan kecemburuan pada siswa kelas Reguler. Selain itu, hal semacam ini juga bisa menaikan ego siswa kelas WI maupun Bilingual. Bisa saja mereka merasa tinggi hati dan merendahkan siswa Reguler.

           Seharusnya, tidak ada perbedaan kelas seperti itu, karena sekolah seharusnya mengajarkan keadilan, dan tenggang rasa yang tinggi seperti pepatah "berdiri sama tinggi, duduk sama rendah". Bukankah pendidikan dasar sampai sekolah menengah diwajibkan menggunakan seragam agar tidak terjadi kecemburuan sosial? Hal yang dilakukan SMA tersebut justru mengajarkan sikap diskriminasi pada siswanya.

           Saya sendiri juga pernah mengalami diskriminasi yang dilakukan disebuah pesantren tempat saya dulu menuntut ilmu. Disana, anak-anak yang berlatar belakang bagus, seperti anak pejabat, atau anak orang kaya, atau terkenal akan menjadi anak emas dan disayang semua pendidik. Sementara anak yang biasa saja, apa lagi yang memiliki perekonomian yang tidak begitu bagus, sangat jarang dilirik. Bahkan tak jarang menjadi bulan-bulanan anak lainnya. Saya sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Karena pesantren adalah sekolah yang mendalami ilmu agama, dan jelas agama sangat melarang tindakan diskriminatif. Tetapi para pendidik malah menerapkan sikap tersebut. Itulah, alasan terbesar kenapa saya akhirnya memutuskan untuk keluar dari pesantren tersebut.

           Di lain kasus, ada seorang anak yang ditolak masuk sebuah sekolah swasta karena ayahnya yang mengidap penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus). Berita ini sudah tersebar dimana-mana. Ironisnya, penolakan tersebut disampaikan pihak sekolah melalui pesan singkat dari telepon genggam. Padahal, menurut Komnas Ham, sekolah itu tidak seharusnya mengeluarkan atau menolak siswa yang berlatar belakang seperti itu. Karena pada dasarnya, bukan mereka yang mengidap penyakit HIV. Hal ini juga merupakan contoh diskriminasi, karena anak seorang penderita HIV sekalipun seharusnya memiliki hak yang sama untuk mendapat pendidikan.

          Selain itu, diskriminasi juga terjadi pada para siswa yang lulus melalui ujian paket B, di kota Batam. Pasalnya, Kepala Dinas Pendidikan setempat melarang Sekolah Negeri untuk menerima siswa yang tidak lulus UAN dan mengikuti ujian paket B. Alasannya adalah, karena takut siswa paket B tersebut kembali gagal dalan ujian nasional, dan mengotori buku induk sekolah. Padahal, banyak fasilitas-faslitas yang memudahkan seperti keringanan biaya pada sekolah negri. Dan hal seperti ini jelas telah bertentangan dengan Pasal 28C ayat 1 yang berbunyi "setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya demi meingkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia."

           Selain contoh-contoh diatas, mungkin masih banyak lagi diskriminasi ang terjadi dalam pendidikan. Tapi, semoga saja dikemudian hari, diskriminasi-diskriminasi seperti itu sudah tidak diterapkan lagi oleh pemerintah, maupun para pendidik. Semoga, dikemudian hari pendidikan benar-benar akan menjadi hak semua orang.

Kebudayaan Di Padang

KEBUDAYAAN DI PADANG

         
          Kota padang adalah kota terbesar di pesisir barat pulau Sumatra dan merupakan Ibukota Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Sejak masa kolonial Hindia - Belanda, kota padang telah menjadi pelabuhan utama dalam perdagangan emas, teh, kopi dan rempah - rempah. Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan melalui Pelabuhan teluk Bayur.
          Nama kota ini dirujuk menjadi sebutan untuk etnis Minangkabau, serta digunakan untuk menyebut masakan khas mereka, yang pada umumnya dikenal dengan nama "Masakkan Padang". Salah satu nama masakkannya yang menjadi ikon kota Padang adalah "Rendang" masih banyak masakan - masakan lainnya seperti Gulai Dagiang, Karupuk Sanjai, Gulai Taucho, Dendeng Balado, Tunjang, Gulai Otak, dan lain sebagainya. Selain makanan, kota Padang ini juga terkenal dengan adat dan tarian daerahnya. yang menjadi ikon dari padang yaitu "Jam Gadang" artiannya Jam Besar.
          Kota Padang memiliki sebuah museum yang terletak di pusat kota yang bernama "Museum Adityawarman", museum ini mengkhususkan diri pada sejarah dan budaya suku Minangkabau, suku Mentawai dan suku Nias. Museum ini memiliki 6000 koleksi, dengan gaya arsitektur bangunannya bentuk rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang).
          Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada salah satu kecamatan di Sumatra Barat. Di beberapa kecamatan ada yang menyebutkan tradisi ini dengan nama tradisi Silek Pauah (Silat Pauh). Selain itu di kota Padang terdapat beberapa pantai, salah satunya bernama Pantai Air Manis. Disana terdapat kisah Malin Kundang yang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya sehingga ia dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di Pantai Air Manis, Padang, konon katanya merupakan sisa - sisa kapal Malin Kundang.  

Kebudayaan Berbahasa Campur - Campur

KEBUDAYAAN BERBAHASA CAMPUR - CAMPUR


          Saya pernah makan di sebuah restoran yang menyajikan nama menunya dalam bahasa Inggris. Saya pikir mungkin ada bule yang biasa makan disini. Tapi, kemudian otak sains saya sedikit berkalkulasi, berapa persentase bule yang datang ketimbang yang non-bule (orang Indonesia)? Lantas apa bagusnya jika nama menu makanan tersebut ditulis dengan bahasa Inggris? Malah bisa saja ada orang yang tak mengerti dengan nama menu tersebut, kemudian dipilihnyalah menu dengan nama teraneh.

Saya juga pernah melihat informasi sebuah acara yang ditulis menggunakan bahasa Inggris. Saya pikir awalnya acara tersebut dihadiri oleh pembicara internasional. Tapi, pada kenyataannya hanya dihadiri oleh pembicara lokal saja. Lantas, apa bagusnya pengumuman tersebut menggunakan bahasa Inggris? Sementara acara tersebut hanya berskala lokal dan tak ada keterlibatan pihak asing.
Penggunaan bahasa Inggris memang kerap bercampur dengan bahasa Indonesia, sepertinya kita tak bangga dengan bahasa sendiri. Rasanya kita perlu mengulas kembali penggunaan kata serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing, yaitu bisa melalui empat cara: yaitu adaptasi, adopsi, penerjemahan dan kreasi.
          Barangkali kita patut belajar tentang bagaimana bangsa Jepang yang begitu besar rasa percaya dirinya terhadap bahasanya sendiri. Dalam kultur masyarakat Jepang, bahasa adalah bagian dari budaya yang harus dijaga. Dalam bahasa Jepang, kita mengenal huruf katakana untuk mengadaptasi kata serapan dari bahasa asing sehingga dapat dilafalkan dengan khas lidah orang Jepang.

Dalam sebuah kuliah umum yang pembicaranya orang Jepang—Okita Fumio, kuliah tersebut disampaikan dengan dua bahasa—bahasa Jepang dan Indonesia—melalui penerjemah. Sebenarnya Okita Fumio-san bisa berbahasa Inggris tapi ia sengaja berbahasa Jepang. Alasannya membuat saya kagum, ia bangga dengan bahasanya sendiri dan ingin orang lain tahu bahwa bahasa Jepang adalah bagian dari kultur masyarakat Jepang.
          Bahasa juga dapat menjadi identitas budaya lokal setempat dan dengan mudah masyarakat luar dapat mengetahuinya melalui ragam bahasa  yang digunakannya. Ini  juga  sebenarnya  bisa  menggambarkan  pola  tingkah  laku  manusianya. Bahkan sewaktu di Malaysia, penggunaan bahasa Malay sering saya jumpai ketimbang bahasa Inggris. Memang ada yang terasa janggal jika diterjemahkan, tapi selama kita membiasakannya maka lama-lama juga akan terbiasa.
Bedanya dengan budaya kita, belum terlihat keren kalau belum menggunakan bahasa Inggris. Semakin sulit dimengerti orang, maka akan semakin keren tingkatan berbahasanya. Bahkan media lokal pun ikut-ikutan sok Inggris, apalah itu Indonesian Idol (Idola Indonesia?), Indonesia Lawyers Club (Klub Pengacara Indonesia?), Economic Challenge (Tantangan Ekonomi?), Tonight Show (Pertunjukan Malam Ini?), dsb. Padahal segmen penontonnya adalah orang yang sehari-harinya berbahasa Indonesia. Jikapun ditujukan untuk menggaet penonton orang asing, kenapa sepanjang acaranya menggunakan bahasa Indonesia?

Kalau dalam ranah sedang belajar bahasa, saya pikir tidak apa-apa. Malah bagus jika kita sering melatihnya melalui tulisan. Tapi, kalau penggunaan bahasa Inggris tersebut tak pada tempatnya malah akan mengerdilkan bahasa kita sendiri. Padahal, dalam pembacaan sumpah pemuda, bahasa Indonesia termasuk satu hal yang masuk sumpah. Kenapa tak pakai bahasa Indonesia saja sih? *gemes*


Jumat, 05 Juni 2015

Kebudayaan Memakai Pakaian Minim

KEBUDAYAAN MEMAKAI PAKAIAN MINIM



            Kaum wanita mana yang tidak ingin terlihat stylish, modis, dan keren. yaaa tapi kan bukan hanya baju yang minim seperti ini yang bisa terlihat stylish, modis, keren dan cantik. Banyak kaum wanita salah beranggapan kalau mau dibilang cantik dan modis itu ya harus pamer paha atau pamer belah-belahan misalnya belahan ketek gitu hehe, tapi inget ya kalau seperti yang digambar sih wajar badannya pas, mempunyai lekuk pinggang yang indah jadi pas dipakai untuk memakai pakaian yang membentuk lekuk tubuh, putih mulus sampai-sampai gak kelihatan pori-porinya tuh, tapi kalau yang makainya sebaliknya sihh, yaa bukannya orang tertarik tapi malah jadi bahan ejekan atau malah membuat orang jadi ilfill sama kalian (bukan maksudnya kalau yang putih mulus boleh pakai pakaian minim ya) lagian kalau mau dibilang cantik ya ngga harus pakai-pakaian minim, cantik bukan hanya dari luar kok, cantik juga bisa dari dalam seperti rajin beribadah, pintar, patuh kepada orang tua, sayang keluarga, murah senyum (tapi jangan senyum setiap detik ya) dan selalu berfikiran positive thinking itu baru cantik yang sesungguhnya, lagian nggak ada gunanya kita pakai pakaian minim, kalau cuma buat menarik perhatian dan membuat hawa negatif, kan kasihan nantinya kalau gak biasa pakai pakaian minim tar pulang-pulangnya dikerokin karena masuk angin. Kalau mau terlihat cantik bisa pakai busana yang tertutup kok busana tertutup juga banyak yang modis, bisa kita hias dengan pernak pernik (asalkan jangan berlebihan) ditambah dengan menggunakan hijab.
           Kita kan juga diwajibkan untuk menutup aurat "Sebaik-baiknya pakaian, pakaian yang paling baik adalah pakaian yang dapat menutup aurat" jadi sarannya sih, mending kita gak usah minder untuk ikutan terjerumus budaya luar dengan memakai pakaiann yang minim, toh kita bukannya dapet hal postive, malah jadi bahan omongan yang negative. Lagipula kita juga bisa kok terlihat cantik lewat inner beauty
           Maaf ya bila ada salah-salah kata, ini cuma hanya sekedar info dan semoga bermanfaat, kalau mau kasih saran dan masukkan bisa kok. 
Selamat Membaca (^_^)