Kamis, 23 Juni 2016

SDLC (System Development Life Cycle)


SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)


Apa sih SDLC itu ?

          Dalam bahasa Indonesia adalah siklus hidup pengembangan sistem yaitu sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyelksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan si pengguna tersebut.

          SDLC merujuk pada suatu model & metodology dalam membangun sebuah sistem komputer. SDLC juga merupakan pusat pengembangan SI yang efisien. SDLC terdiri dari 4 langkah kunci seperti perencanaan dan seleksi, analisis, desai, implementasi dan oprasional.



Ada beberapa model yang bisa di gunakan dalam SDLC seperti :
1. Waterfall Model
     Merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam software engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis & urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desai, coding, testing/ verification, dan maintenance.

2. Prototype
     Merupakan salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak/ komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.

3. RAD (Rapid Application Development)
     RAD atau biasa disebut dengan rapid prototyping merupakan model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat).
 
4.  Agile Software Development
     Merupakan jenis pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.
 

Di atas ini adalah gambar siklus hidup pengembangan SI daat ini terbagi atas menjadi 6 fase yaitu:
- Perencanaan Sistem
- Analisis Sistem

- Perencanaan Sistem Secara Umum/ Konseptual
- Evaluasi & Seleksi Sistem
- Merancangkan Sistem Secara Detail
Implementasi Sistem : Penggunaan/ Pengoptimalan Penggunaan SDLC pada PT. HM SAMPOERNA

Identifikasi masalah :
1. Oprasional harian yang sangat rumit
2. penginputan data manual di akhir jam kerja yang menyulitkan
3. membutuhkan banyak waktu untuk menggabungkan semua data dari berbagai departemen
4. akses data yang terbatas oleh staf yang sedang membutuhkan manajer

Analisis Sistem- Efisiensi waktu yang buruk dikarenakan penginputan memakan waktu yang lama
- Tingkat kerangkapan data tinggi
- Tingkat kesalahan yang diakibatkan human eror sangat tinggi
- Rumitnya untuk dapat mengakses data
- Keterlambatan pembaruan dari perubahan resep rokok

     Dari berbagai alasan yang telah diungkapkan di atas, maka pengembangan SI pada PT. HM Sampoerna dibuat untuk menyelesaikan masalah yang sejak lama ada di perusahaan tersebut, tapi butuh proses pengujian terlebih dulu.




1. Analisis Kebutuhan
     Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan menguntungan PT. HM Sampoerna menilai apakah sistem yang dirancang lebih menguntungkan membuat/ membeli dari vendor.
 
2. Mendefinisikan Keperluan
     Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap, akurat dan detail karena akan diragukan untuk mendesai program dan dapat menentukan kualitas program PT. HM Sampoerna memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan TI.
 
3. Menciptakan Short List Dari Paket
     Dalam membangun TI pada PT. HM Sampoerna, konsultan membantu perusahaan dalam beberapa bagian project. Perusahaan juga menggunakan internet, yellow pages, dan brosur.
 
4. Menerapkan Kriteria Untuk Seleksi
     Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama untuk menentukan kriteria yang relevan untuk paket dan vendor yang terbaik untuk perusahaan.
 
5. Memilih Paket
     PT. HM Sampoerna memilih paket Oracle.
a. Tahap Kontruksi
b. Tahap Implementasi
     Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT. HM Sampoerna sebagai perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks. Karena strategi ini menggunakan waktu yang lama.
 
Langkah dari tahap ini adalah :
- Pemasangan : Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan
                        perubahan. Faktor kunci kesuksesan dari pemasangan paket sistem adalah dari vendor
                        selama tahap ini berlangsung.
- Pelaksanaan : PT. HM Sampoerna mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor
                        ketika timbul masalah.
- Pemeliharaan : PT. HM Sampoerna juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas
                         dari vendor sebelum paket diganti, untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang
                         terburuk, PT. HM Sampoerna menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan
                         memberikan kesempatan lebih untuk para karyawan memperdalam pengetahuan tentang
                         sistem dan keahlian TI yang lain, sehinggan ini akan mengurangi kesempatan lebih untuk
                         para karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain,
                         sehingga ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor.